Berita
JAKARTA, 14 Desember 2022 - Tahun 2022 ini begitu banyak gejolak ekonomi yang terjadi di pasar global, mulai dari tidak kunjung usainya ketegangan politik Rusia dan Ukraina sampai lockdown COVID yang berkepanjangan di China. Sehingga mengakibatkan kenaikan inflasi dan suku bunga acuan mayoritas negara di dunia yang cukup mengguncang pergerakan instrumen pasar modal.
Namun hal yang terjadi di pasar global justru berbalik dengan yang terjadi di Indonesia, pasar modal nasional malah berkembang cukup baik dengan pertumbuhan investor baru yang mencapai 2,5 juta investor disepanjang 2022 atau dengan total keseluruhan berjumlah 10 juta investor. Hal ini terjadi dikarenakan membaiknya ekonomi nasional yang mampu menopang kinerja saham dan obligasi dalam negeri serta membatasi efek risiko global.
Pada tahun 2023 mendatang ada beberapa faktor yang bisa mendukung kinerja ekonomi Indonesia, seperti semakin bertambahnya krisis energi di dunia akibat perang Rusia & Ukraina yang mengakibatkan permintaan komoditas ekspor dari Indonesia tetap kuat. Faktor lainnya adalah dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dinilai masih cukup baik.
Merespons hal tersebut PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) melalui salah satu unit bisnisnya MNC Asset Management (MNC AM) mengadakan Webinar Market Outlook 2022 dengan mengusung tema “A Tale of Two Halves”, pada Senin, 19 Desember 2022 pukul 15:00 WIB, dengan menghadirkan pembicara Ivan Chamdani (Chief Investment Officer MNC Asset), Dimas Aditya Ariadi (Chief Marketing Officer MNC Asset) dan Muhamad Sugiarto (Fixed Income Manager MNC Asset) serta akan dipandu oleh Angelia Chandra sebagai moderator.
Ivan Chamdani mengatakan,”Tahun 2022 memang terjadi volatilitas yang cukup tinggi di pasar modal Indonesia, tapi dibalik itu semua kondisi perekonomian nasional kita tumbuh baik, dan itu bisa menjadi sinyal positif untuk kinerja pasar obligasi dan saham kita. Faktor meningkatnya ekspor komoditi Indonesia juga menjadi fundamental yang baik, khususnya bagi pasar saham Indonesia”, ungkap Ivan.
Begitu juga Muhamad Sugiarto berpendapat,”Memang benar pada tahun 2022 yield obligasi pemerintah terjadi fluktuasi yang signifikan karena suku bunga acuan. Tapi bagaimana tahun 2023 nanti, apakah obligasi bisa kembali baik? Teman-teman bisa ikut pembahasannya di webinar market outlook nanti”.
Menurut Dimas Aditya,”Pada webinar Market Outlook ini nantinya akan membahas bagaimana optimisme pasar di tahun 2023 nanti, karena ada beberapa sektor yang berkembang pada tahun depan dan sudah mulai terlihat. Serta kita juga akan memberikan pandangan tentang peluang reksa dana di tahun 2023 nanti”,ujar Dimas.
Webinar yang diselenggarakan pada 19 Desember 2022 ini bersifat terbuka, namun terbatas hanya 100 orang peserta dan tidak dipungut biaya. Segera daftarkan diri anda dengan klik tautan bit.ly/MarketOutlookMNCAsset.