Berita
Bagi sebagian orang, yang namanya nabung atau investasi itu sama saja. Sama sama menyisihkan uang untuk ditempatkan pada instrumen tertentu. Tapi benarkah demikian ?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, menabung diartikan sebagai kegiatan menyimpan uang. Sedangkan investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Secara harafiah, kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Tetapi, sebenarnya ada beberapa perbedaan mendasar lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan
Tujuan menabung adalah menyimpan uang pada jangka waktu pendek dan untuk kebutuhan yang sewaktu-waktu diperlukan. Biasanya, tabungan ini bersifat sangat likuid dan sebagian besar masyarakat menyimpan uangnya pada instrumen yang dananya dapat dicairkan kapan saja. Misalnya, tabungan yang ada di rekening Bank. Kemudahan mengambil uang di ATM menjadi pilihan sebagian masyarakat menyimpan uangnya di Bank. Sedangkan Investasi, adalah menyimpan sejumlah uang untuk kebutuhan jangka panjang dan bukan merupakan uang yang digunakan untuk kebutuhan lainnya. Biasanya orang yang berinvestasi tidak akan menarik uangnya dalam jangka waktu singkat dan cenderung untuk menempatkan uang mereka pada instrumen yang rigid (tidak likuid) .
2. Risiko dan Nilai Return
Dalam dunia investasi ada istilah high risk, high return. Dimana semakin tinggi risiko pada suatu instrumen investasi akan berbanding lurus dengan tingkat pengembaliannya (return). Sehingga dengan demikian orang yang berinvestasi sudah mengetahui akan risiko-risiko yang mungkin timbul serta indikasi return yang akan didapatkan. Sedangkan pada tabungan, nilai risiko cenderung rendah karena biasanya tabungan ditempatkan pada instrumen yang nilai risikonya sangat kecil seperti di rekening transaksional. Tabungan konvensional pada produk perbankan juga telah dijamin keamanannya oleh lembaga penjamin simpanan.
3. Bentuk Tabungan dan Investasi
Bentuk tabungan yang biasanya digunakan oleh masyarakat adalah produk produk perbankan seperti deposito atau tabungan berjangka. Sedangkan pada instrumen investasi lebih beragam. Ada yang bersifat tangible seperti properti atau emas dan yang bersifat intangible seperti produk produk reksa dana, trading saham maupun obligasi. Khusus produk reksa dana, secara umum terbagi menjadi empat produk yaitu produk reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham. Keempat jenis reksa dana tersebut memiliki profil risiko dan tingkat return yang berbeda beda. Kenali profil risiko anda, sebelum memutuskan untuk memilih jenis reksa dana yang tepat untuk anda. Bagaimana caranya ? melalui aplikasi MNC Duit sebelum kita memilih produk reksa dana, kita akan dapat mengetahui karakter diri kita dan jenis profil risiko. Dengan demikian kita akan dengan tepat menentukan jenis reksa dana apa yang tepat untuk kita.
Setelah mengetahui perbedaan mendasar antara menabung dan berinvestasi saatnya dengan bijak kita kelola cash flow kita dengan baik. Mau menabung tapi rasa investasi ? yuk buka produk reksa dana pasar uang MNC Dana Lancar. Dengan imbal hasil optimal dan risiko relatif kecil serta likuiditas yang tinggi, produk ini sangat cocok dengan anda yang baru memulai berinvestasi. Dengan hanya Rp 100.000 saja, anda sudah bisa berinvestasi dengan imbal hasil harian yang optimal di aplikasi MNC Duit karena
Mudah, Murah dan Menguntungkan !!!