JAKARTA – IMF (International Monetary Fund) meramal bahwa sepertiga dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023 ini, hal ini dikatakan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Senin lalu,"Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi," tegasnya dalam wawancara dengan media CBS. Ia merujuk semua negara yang menjadi mesin utama pertumbuhan. Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, menurutnya, akan mengalami aktivitas yang melemah. "Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, Uni Eropa dan China akan melambat", tambahnya lagi.

JAKARTA – IMF (International Monetary Fund) meramal bahwa sepertiga dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023 ini, hal ini dikatakan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Senin lalu,"Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi," tegasnya dalam wawancara dengan media CBS. Ia merujuk semua negara yang menjadi mesin utama pertumbuhan. Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, menurutnya, akan mengalami aktivitas yang melemah. "Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, Uni Eropa dan China akan melambat", tambahnya lagi.

JAKARTA – IMF (International Monetary Fund) meramal bahwa sepertiga dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023 ini, hal ini dikatakan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Senin lalu,"Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi," tegasnya dalam wawancara dengan media CBS. Ia merujuk semua negara yang menjadi mesin utama pertumbuhan. Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, menurutnya, akan mengalami aktivitas yang melemah. "Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, Uni Eropa dan China akan melambat", tambahnya lagi.

JAKARTA, 3 Januari 2023 - Investasi reksa dana yang kini semakin banyak digandrungi masyarkat, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah SID (Single Investor Identification) yang mencapai 40,25% atau 9,59 juta SID dari tahun 2021 yang hanya sebesar 6,48 juta SID. OJK menyebutkan industri pengelolaan investasi dan terkait reksa dana, terus melakukan penguatan tata kelola pelaku industri dan upaya melindungi investor pasar modal. Hal ini merupakan salah satu alasan juga yang menarik minat masyarakat pada reksa dana.

JAKARTA, 3 Januari 2023 - Investasi reksa dana yang kini semakin banyak digandrungi masyarkat, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah SID (Single Investor Identification) yang mencapai 40,25% atau 9,59 juta SID dari tahun 2021 yang hanya sebesar 6,48 juta SID. OJK menyebutkan industri pengelolaan investasi dan terkait reksa dana, terus melakukan penguatan tata kelola pelaku industri dan upaya melindungi investor pasar modal. Hal ini merupakan salah satu alasan juga yang menarik minat masyarakat pada reksa dana.